Sunday, February 24, 2013

6 Film dengan Jalan Cerita yang Rumit untuk di Pahami

Jika kamu bosan dengan film dengan jalan cerita yang biasa-biasa saja, mudah di tebak, atau membosankan, cobalah menonton salah satu dari film di bawah ini.

Jika sineas perfilman rata-rata membuat film dengan jalan cerita yang ‘mainstream’, lain halnya dengan para sineas berikut ini, mereka membuat film dengan jalan cerita yang jauh beda dengan film kebanyakan. Ada yang memanipulasi plot jadi mundur, menambahakan teka-teki sulit yang tentunya membuat penasaran, juga membut twist ending yang tak mudah di tebak.

Langsung saja inilah beberapa difficult-to-understand-movie yang pernah saya tonton:

1.The Inception (2010)
Director/writer: Christopher Nolan

Menceritakan tentang Cobb (Leonardo Di Caprio) dan teman-temannya yang mempunyai alat yang dapat mengeksplor mimpi manusia, jadi dalam film ini seseorang (atau lebih) dapat memasuki mimpi orang lain, bahkan memanipulasi tempat, waktu, objek, atau scenario yang terdapat dalam mimpi itu, Terdengar menarik untuk ditonton?

Tidak! Alih alih Nolan membuat hanya 1 lapis mimpi, ia membuat 4 lapis mimpi sekaligus yang dapat di masuki dalam film tersebut, jadi konsepnya mimpi dalam mimpi dalam mimpi dalam mimpi dengan scenario dan tempat yang berbeda dalam setiap mimpinya , mindfuck! Brilliant!.

Letak kesulitan:
Mengerti tentang konsep dan jalan cerita yang unik dari film ini menjadi tantangan tersendiri bagi kamu yang bosan dengan konsep-konsep film biasa yang sudah basi pastinya.

2. Cloud Atlas (2012)
Director: Tom Tykwer, Andy Wachowski, Lana Wachowski
Diangkat dari novel karya David Mitchell yang berjudul sama.
Terdiri dari 6 setting waktu dan lokasi pada film ini dimulai dari jaman bajak laut, jaman renaissance, jaman tahun 70an, jaman sekarang, masa depan, dan setelah kiamat.

Konsep dasar dari film ini adalah karma dan reinkarnasi. Perbuatan yang dilakukan seseorang saat ini akan berpengaruh pada kehidupannya selanjutnya. Konsep reinkarnasi pada film ini ditata dengan baik. Jadi bisa saja tokoh yang berperan menjadi penjahat di jaman sebelumnya, menjadi pahlawan di jaman yang lain. Atau ia berperan sebagai laki-laki di suatu jaman, menjadi terlahir sebagai wanita di jaman lainnya. Epic! Itulah penggambaran yang dapat saya tuliskan tentang film ini.

Letak kesulitan:
Tidak seperti di buku aslinya yaitu perpindahan antar jaman diceritakan dalam alur maju, jadi misalnya jaman bajak laut diceritakan samapai habis, lalu baru diceritakan jaman selanjutnya. Perpindahan antar satu cerita (setting jaman dan lokasi) dalam film ini sangatlah tidak teratur, jadi bisa saja 1 jaman baru diceritakan beberapa menit, setting sudah berpindah ke jaman lain, lalu kembali lagi ke jaman pertama tanpa transisi yang jelas. Ini juga menjadi boomerang bagi film nya karena konflik yang baru terbangun dari satu cerita sudah terpotong karena pindah ke cerita lain, film menjadi terkesan acak.

Berikut ini cast list nya, agar anda tidak bingung siapa renkarnasi jadi siapa dalam film ini:


3. Memento (2000)
Writer: Jonathan Nolan
Screenplay: Christopher Nolan
Menceritakan tentang seseorang bernama Leonard Shelby (Guy Pearce) yang menderita short-term-memmory-loss (penyakit hilangan ingatan jangka pendek) yang menyebabkan ia tidak dapat mengingat kejadian-kejadian yang berlangsung beberapa menit sebelumnya. Ceritanya ia sedang memburu seseorang yang telah membunuh Isterinya, nah, karena ia tidak punya ingatan jangka pendek, ia menggunakan foto, catatan, dan tato di seluruh tubuhnya sebagai petunjuk.

Letak kesulitan:
Alur(plot)-nya yang terbalik membuat film ini menjadi most-fvcking-awesome-mindblown film yang pernah saya tonton, jadi awal dari film ini malah merupakan adegan akhir dari naskah. Kemudian adegan keduanya mundur, dst. Memusingkan! Sebelum kamu menonton film ini, ada baiknya mengerti bagan alur dari film ini agar lebih mudah mengikutinya, tenang saja, ini tidak akan menimbulkan spoiler.

4. Primer (2004)
Director/Writer: Shane Carruth
Tentang 4 sahabat / insinyur teknik yang mengerjakan proyek sampingan mereka di sebuah garasi, pada awalnya tujuan mereka hanyalah membuat mesin pengecek error biasa, tapi salah satu dari mereka sadar bahwa secara tidak sengaja, mereka telah menemukan mesin waktu.

Tidak! Jangan membayangkan pada akhrinya mereka akan ke masa depan100 tahun yang akan datang yang penuh dengan robit dan mobil terbang, atau ke masa pra-sejarah bertabur dinosaurus, film ini jauh dari ke-mainstream-an.

Mereka menggunakan mesin waktu ini untuk hal-hal yang tak terpikir sebelumnya. Bermain saham, ya, mereka melihat daftar saham yang menguntungkan, pergi ke beberapa jam sebelumnya, dan membeli saham tersebut

Tidak sampai di situ, segala kemungkinan yang terjadi jika mesin waktu benar-benar ada dijelaskan di sini, bahkan kesulitannya dilipatgandakan. Mindfuck!

Letak kesulitan :
Bisa di bilang dari sekian banyak kru yang membuat film ini, hanya Shane Carruth (Director, Writer, Actor) yang mengerti maksud dari cerita film ini secara keseluruhan. Istilah-istilah fisika, kimia, dan matematika yang sangat kental sangat sering dijadikan obrolan dalam naskah film ini, orang-orang yang sudah terbiasa dengan sains pun sepertinya akan kesulitan mengerti makna kalimat-kalimatnya. Konsep yang ‘cerdas’ serta istilah-istilah sains yang rumit membuat film ber-budget minim (hanya $7000) ini menjanjika teka-teki dan tantangan tersendiri bagi kamu yang sudah bosan dengan film berkonsep sains yang biasa-biasa saja.

5. Shutter Island (2010)
Director: Martin Scorsese
Writers: Laeta Kalogridis
Bersetting tahun 1954, menceritakan tentang Teddy Daniels (Leonardo Di Caprio), seorang Marshall yang ditugaskan menyelidiki hilangnya narapidana psikopat yang kabur dari rumah sakit jiwa di Pulau Shutter (Shutter Island), diduga bahwa napi psiko tersebut asih bersembunyi di sana.
Tetapi seiring dengan beberapa hari penyelidikannya, Teddy menjumpai keanehan-keanehan yang menyangkut tentang masa lalunya.

Misteri dan teka-teki dalam film ini sangat menarik, dan yang paling menarik dari film ini adalah twist yang ada di akhir cerita. Siapa sebenarnya Teddy, apa yang ia kerjakan, dan misteri tentang pulau Shutter akan terungkap pada akhir film.

Letak kesulitan:
Letak kesulitan dalam film ini adalah misteri dan teka teki tentang tokoh utama dan hubungannya dengan Shutter Island tersebut. Stelah anda menonton sampai habis, saya bertaruh anda akan mengulangi film ini sekali lagi untuk mengetahui maksudnya 100%. Namun saya film ini masih ‘sedikit’ lebih mudah di mengerti dari pada film lain yang saya bahas di artikel ini.

6. 2001 : A Space Odyssey (1968)
Director/Writer : Stanley Kubrick

Sebuah film-filosofi tentang rapuhnya, kecilnya , lemahnya umat manusia di mata alam semesta. Film ini sengaja dibuat berbeda dari film lainnya, alurnya berjalan sangat lamban, dimulai dari monyet-monyet Darwin yang baru belajar tentang peradaban, kemudian meluncur jauh di masa depan, menceritakan tentang astronot-astronot yang sedang meneliti objek benda angkasa.

Dialog dalam film ini juga sangat minim, sekitar setengah jam pertama hanya di isi suara monyet monyet , ada juga saat di mana kita hanya mendengar nafas astronot selama beberapa menit.
Tetapi jika kita sabar menonton sampai habis, makna yang sangat mendalam dari film ini akan tersampaikan, sebuah filosofi karya Stanley Kubrick yang patut di acungi jempol.

Hebatnya, di tahun 1968, Stanley Kubrick dapat memvisualisasikan pesawat luar angkasa ala phrometheus yang berjalan di antara biantang-bintang, juga adegan legendaris dimana pramugari-astronot berjalan mengitari dinding pesawat hingga kelihatan seperti ia berjalan di dinding, sungguh teknik penggunaan kamera yang sangat maksimal, mengingat Neil Amstrong saja baru menginjakkan kaki di bulan tahun 1969.

Letak kesulitan :
Kesulitan dalam menonton film ini hanyalah masalah kesabaran saat kita menontonnya, durasi yang sangat panjang (hamper 3 jam) dan minimnya dialog membuat orang yang tidak sabaran akan cepat bosan. Tetapi plot yang sangat panjang ini sangat cocok untuk menggambarkan alam semesta yang begitu luas, tua, dan kelam, yang konsepnya sangat kental di film ini.

No comments:

Post a Comment