Monday, March 4, 2013

5 Gangguan Mental Berikut ini Berhubungan dengan Genetik

Terdambakan - Para ahli kerap kesulitan mengidentifikasi penyebab dari gangguan mental yang dimiliki pasien. Kini diketahui ada 5 gangguan mental yang berhubungan dengan kondisi genetik.

Peneliti dari Massachusetts General Hospital di Boston menemukan 5 gangguan kesehatan mental yang memiliki akar genetik. Varian genetik tertentu tampak tumpang tindih diantara beberapa gangguan.

Meski hanya sebagian kecil dari ribuan gen yang terlibat dalam gangguan tersebut.
Berikut:5 Gangguan Mental Berikut ini Berhubungan dengan Genetik
 
 1. Autis
Terdambakan - Ada bukti kuat bahwa perubahan gen berkontribusi terhadap munculnya autis. 
Perubahan genetik penyebab autis ini tidak harus diwariskan, tapi bisa juga muncul secara spontan.

Penelitian menemukan anak-anak yang mengalami mutasi genetik pada kromosom ke-17 berpeluang lebih besar untuk menyandang autisme. Meski begitu para ahli masih terus mencari tahu gen-gen apa saja yang terlibat. 
 
2. ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
Terdambakan - Ilmuwan menemukan penyebab ADHD akibat gangguan genetik. 
Adanya tumpang tindih atau overlap antara segmen DNA yang dihapus atau diduplikasi (digandakan) yang dikenal sebagai copy number variants (CNVs).

ADHD lebih sering terjadi pada anak laki-laki. Anak dengan ADHD memiliki kegelisahan berlebih, impulsif, mudah terganggu dan sering mengalami kesulitan baik di rumah atau sekolah. Gejala ini bisa diminimalisir melalui kombinasi obat dan terapi perilaku.
 
3. Gangguan bipolar
Terdambakan - Gangguan bipolar bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah gen. Berdasar kajian biologi molekuler, setidaknya ada 37 gen yang diketahui bertanggung jawab terhadap gangguan bipolar.

Selain itu kekacauan di otak juga bisa memicu munculnya gangguan bipolar. Karenanya orang dengan gangguan ini memiliki suasana hati yang mudah berubah dan sulit dipahami. 
 
4. Skizofrenia
Terdambakan - Peneliti telah mengetahui gen memainkan peran penting dalam kondisi skizofrenia, karena ia lebih mungkin memiliki variasi gen yang diduga berkaitan dengan skizofrenia seperti adanya segmen yang hilang atau terduplikasi.

Variasi tersebut berisi jutaan DNA, beberapa banyak yang diturunkan dalam keluarga, tetapi banyak juga yang dimiliki secara individu. 
 
Orang dengan skizofrenia terbukti 14 kali lebih mungkin memiliki salinan gen pada 7 protein kromosom dibanding kelompok kontrol.

 5. Depresi
Terdambakan - Riwayat keluarga diketahui bisa meningkatkan risiko depresi. Hal ini kemungkinan karena adanya gen yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, walaupun bukti medisnya belum jelas.

Depresi termasuk gangguan mental yang bisa menyebabkan aktivitas sosial sehari-hari menjadi terganggu.
 
Beberapa gejala yang muncul seperti perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan, tidak semangat, malas melakukan segala aktivitas hingga mengganggu pola tidur.

No comments:

Post a Comment