1. Hanya 140 karakter
Update status twitter hanya dicabeinsi 140 karakter (huruf, angka, simbol, atau spasi) sedangkan update status di facebook awalnya dicabeinsi 160 karakter kini dinaikkan menjadi 420 karakter. Karena di twitter hanya 140 karakter, maka kita harus menulis yang singkat dan perlu saja, apalagi kalau menyertakan tautan (link) kita benar-benar harus berpikir untuk memilih dan menyingkat kata. Sedangkan di facebook update status bisa panjang, bisa jadi satu paragraf, mungkin bisa menulis satu lirik lagu penuh . Akhirnya kalau update status di facebook tidak usah bingung memilih dan menyingkat kata, tidak heran update status di facebook kadang ada yang terkesan bombastis .
1. No threaded comment
2. Followings dan followers
Di twitter, kalau kita ingin mengikuti update status seseorang, harus menjadi “follower” tanpa “meminta” pertemanan (kecuali untuk yang mengaktifkan privacy). Jika di-follow, kita tidak harus membalas menjadi follower dia. Jadi timeline hanya berisi update status orang-orang yang kita pilih saja. Jika suatu saat tidak suka, kita bisa unfollow orang tersebut, otomatis update statusnya tidak ada dalam timeline kita.
Di facebook, semua teman bisa membaca update status kita. Sebaliknya, kita juga bisa membaca update status semua teman kita itu. Tidak dibedakan apakah teman akrab / dekat, atau teman yang belum kenal sekalipun. Update status semua teman muncul di beranda kita, sulit mengatur supaya di beranda hanya muncul update status orang-orang yang kita pilih, mungkin caranya hanya dengan memutuskan pertemanan.
Di facebook, semua teman bisa membaca update status kita. Sebaliknya, kita juga bisa membaca update status semua teman kita itu. Tidak dibedakan apakah teman akrab / dekat, atau teman yang belum kenal sekalipun. Update status semua teman muncul di beranda kita, sulit mengatur supaya di beranda hanya muncul update status orang-orang yang kita pilih, mungkin caranya hanya dengan memutuskan pertemanan.
1. Tanpa konfirmasi
Di Twitter, Jika tidak mengaktifkan privacy, maka semua orang bisa membaca update status kita, termasuk orang yang belum punya akun twitter. Semua orang juga bisa follow tanpa harus meminta konfirmasi dari kita. Mungkin alasan ini yang membuat beberapa artis, selebritis, politikus, mentri, sampai presiden punya twitter. Akun mereka biasanya di follow oleh ribuan orang. Kalau di facebook tentu repot mengkonfirmasi satu-persatu permintaan teman yang jumlahnya puluhan ribu .
Sebenarnya layanan resmi dari twitter hanya update status tanpa aplikasi lain seperti foto, video, dan lain-lain. Jika di twitter bisa melakukan itu adalah karena bantuan aplikasi di luar twitter. Karena hanya update status, maka pembicaraan di twitter akan lebih fokus dan menarik, misalnya ketika ada musibah gempa, berita di twitter akan terasa lebih aktual. Sementara di facebook pada saat yang sama (saat terjadi gempa) masih terlihat orang-orang yang sibuk main game (contoh: mafia wars, pet society dan lain-lain), atau muncul juga laporan quiz-quiz yang kurang penting.
Baru-baru ini facebook telah mengeluarkan versi lite dimana tidak memunculkan game dan quiz di beranda kita. (merasa tersaingi twitter?)
1. Hashtags (#) dan Trending Topic
Hashtags dipakai untuk menandai topik tertentu dalam pembicaraan di twitter, simbol yang digunakan adalah “#”. Dengan menggunakan hashtags, update status bisa dikelompokkan berdasarkan topik dalam hasil pencarian. Beberapa contoh hashtags yang pernah menjadi Trending Topic: #indonesiaunite, #jamansd, #mbahsurip, #pengakuan, #alasanbuatputus, #jokoanwar, dan lain-lain.
Trending topic adalah topik-topik yang sedang ramai dibicarakan oleh tweeps, biasanya ditampilkan 10 list di sidebar kanan timeline. Trending topic bisa bermanfaat bagi corporate branding dalam target pemasaran mereka, bisa pula bermanfaat bagi politikus untuk melihat isu-isu aktual, dan bermanfaat untuk siapa saja dalam mengikuti trend global, contoh: rilis film terbaru. Dan masih banyak manfaat lainnya.
Hashtags dipakai untuk menandai topik tertentu dalam pembicaraan di twitter, simbol yang digunakan adalah “#”. Dengan menggunakan hashtags, update status bisa dikelompokkan berdasarkan topik dalam hasil pencarian. Beberapa contoh hashtags yang pernah menjadi Trending Topic: #indonesiaunite, #jamansd, #mbahsurip, #pengakuan, #alasanbuatputus, #jokoanwar, dan lain-lain.
Trending topic adalah topik-topik yang sedang ramai dibicarakan oleh tweeps, biasanya ditampilkan 10 list di sidebar kanan timeline. Trending topic bisa bermanfaat bagi corporate branding dalam target pemasaran mereka, bisa pula bermanfaat bagi politikus untuk melihat isu-isu aktual, dan bermanfaat untuk siapa saja dalam mengikuti trend global, contoh: rilis film terbaru. Dan masih banyak manfaat lainnya.
Hashtags dan Trending topic ini belum ada di facebook
1. Banyak tools dan aplikasi pendukung
Coba lihat timeline twitter kita, postingan tweet berasal dari macam-macam tools atau aplikasi, misalnya: tweetdect, ubertwitter, tweete, hahlo, twitpic, twhirl, twitterfox, dan lain-lain kalau disebutkan bisa ratusan salah satu contoh list aplikasi / tools pendukung twitter silahkan cek disini.
Dan aplikasi tersebut bisa dipakai dari bermacam-macam platform: mulai web, mobile, Blackberry, iPhone, dan lain-lain. Kadang di beberapa aplikasi malah memiliki fitur yang lebih lengkap, lebih kompleks, lebih canggih daripada akses lewat web twitter itu sendiri. Misalnya di web twitter tidak ada fasilitas RT (retweet) tapi di aplikasi lainnya ada, di twitter tidak bisa upload foto, tapi kita bisa upload foto di twitpic. dan lain-lain. Sangat fleksibel. Lalu apakah facebook memiliki tools/aplikasi pendukung sebanyak twitter? jawabannya adalah: “tidak”
Dan aplikasi tersebut bisa dipakai dari bermacam-macam platform: mulai web, mobile, Blackberry, iPhone, dan lain-lain. Kadang di beberapa aplikasi malah memiliki fitur yang lebih lengkap, lebih kompleks, lebih canggih daripada akses lewat web twitter itu sendiri. Misalnya di web twitter tidak ada fasilitas RT (retweet) tapi di aplikasi lainnya ada, di twitter tidak bisa upload foto, tapi kita bisa upload foto di twitpic. dan lain-lain. Sangat fleksibel. Lalu apakah facebook memiliki tools/aplikasi pendukung sebanyak twitter? jawabannya adalah: “tidak”
aplikasi twitter di iPhone
2. Posting bersama berdasarkan group / minat
Satu hal lagi yang belum ada di facebook adalah group posting, atau postingan orang banyak yang muncul dalam satu akun twitter. Contohnya: @infoll info lalu lintas jabotabek dan seluruh Indonesia, @lagimakan postingan yang berhubungan dengan aktifitas makan-minum, @pasartwit postingan yang berhubungan dengan jual, beli, sewa (pasar) @alasanbuatputus postingan gokil yang pernah menjadi trending topic, @ayosholat postingan yang berhubungan dengan aktifitas sholat, dan lain-lain.
Grup-grup tersebut memiliki fungsi dan karakteristik masing-masing, ada yang informatif, kuliner, gokil, pasar, sampai religius, semuanya ada (dan masih banyak grup lainnya)
3. Mudah ditampilkan di Web / Blog
Postingan twitter bisa kita tampilkan di web / blog, baik berupa widget juga bisa diintegrasikan bersama postingan konten. Postingan twitter juga memiliki RSS feed, sehingga data mentah dari twitter bisa flexibel di tampilkan dimana saja. Sebaliknya, update status di facebook belum bisa ditampilkan di web/blog dalam bentuk text. bisa ditampilkan tapi dalam bentuk image bersama widget facebook badge, tentunya sangat terbatas pengaturannya.
Ada sangat banyak plugin pendukung twitter untuk CMS Wordpress *mungkin jumlahnya mencapai puluhan atau ratusan, silahkan cek sendiri *. Sedangkan plugin twitter untuk CMS Joomla sudah mencapai 69 plugin (berdasarkan hasil pencarian).
4. Banyak free icon
Burung berwarna biru adalah salah satu contoh icon paling popular untuk twitter, ada juga icon huruf “t” kecil yang diambil dari logo twitter. Icon-icon tersebut sangat banyak kita temui. Kita bisa download secara gratis, dan kita bisa memakainys sebagai banner atau button atau icon di website kita.
Silahkan cek di: hongkiat, geeksuck, atau google
No comments:
Post a Comment