Kematian bukanlah penghalang kalaucintasudahbicara. Setidaknya di Cina. Pernikahanhantu, praktek yang menikahkan anggota keluarga dan saudara dengan pasangan yang cocok, hidupataumati, masih merupakan sebuah pilihan.
Pernikahan hantu pertama kali muncul di legenda-legenda Cina 2,000 tahun yang lalu, dan melekat dalam budayanya sejak itu. Di satu masa, itu dilakukan sebagai upaya membuat para perawan tuabisa menumbuhkan penerimaan sosial terhadap kematian. Di masa lain, acara itu untuk menghormati putra-putra yang meninggal denganmempersembahkan mereka pengantin wanita yang masih hidup. Persamaannya, pernikahan-pernikahan ini berfungsi secara relijius untuk membuat almarhum/ah lebih bahagia di akhirat.
Meskipun budaya ini sempat surut selama Revolusi Budaya Cina di tahun ’60an, laporan resmi mengatakan pernikahan hantu kembali marak. Saat ini, seringnya tujuannya adalah untuk memberikan sarjana-sarjana yang meninggal seorang isteri, lebih diutamakan bagi mereka yang baru saja meninggal. Namun di negara dimana pria melebihi wanita dalam angka kematian dan juga yang hidup ini, sisi negatif dari ‘pengantin jenazah’ mengantar pada insiden pembunuhan. Di tahun 2007, terdapat dua kasus pria dusun yang membunuh PSK, PRT, dan wanita yang sakit jiwa demi menjual tubuhnya sebagai isteri hantu. Lebih buruk lagi, mereka harus bayar. Menurut Washington Post dan The London Times, seorang pengurus makam membeli tubuh-tubuh wanita lebih dari Rp20 juta dan menjualnya pada “calon mempelai” hingga mendekati Rp50 juta.
2. Buat ‘Gaul’-nya Orang-Orang Kaya
Saat ini, kebanyakan kita berpikir mumi hanya sebagai artefak arkeologis, tapi bagi orang Mesir kuno, mumi se-umum hape. Jadi, kemana semua mumi itu menghilang? Pada dasarnya, mereka habis dimanfaatkan. Orang Eropa dan Timur Tengah menghabiskan berabad-abad ‘merampok’ makam-makam Mesir kuno dan mengubah mayat-mayat berbalut perban menjadi komoditi berharga murah. Dengan cepat, ramu-ramuan berbahan dasar mumi sempat populer seperti obat-obatan.
Di abad ke-16, Raja Francis I mengonsumsi secubit mumi untuk menghasilkan tenaga, jadi seperti multivitamin khusus yang ‘tak sopan’. Mumi-mumi lainnya, khususnya mumi hewan, digunakan untuk mesin uap dan penerangan di rumah-rumah. Sementara itu, mumi manusia lumayan sering menjadi korban di event-event sosial kaum Victoria. Selama akhir abad ke-19, populer bagi keluarga-keluarga jika mengadakan pesta pembongkaran perban mumi, dimana penodaan terhadap si mati dilanjutkandengan hidangan koktail dan hors d’oeuvres alias makanan penutup.
3. Mengelilingi Dunia Sebagai Karya Seni Berskandal
Di abad ke-16, Raja Francis I mengonsumsi secubit mumi untuk menghasilkan tenaga, jadi seperti multivitamin khusus yang ‘tak sopan’. Mumi-mumi lainnya, khususnya mumi hewan, digunakan untuk mesin uap dan penerangan di rumah-rumah. Sementara itu, mumi manusia lumayan sering menjadi korban di event-event sosial kaum Victoria. Selama akhir abad ke-19, populer bagi keluarga-keluarga jika mengadakan pesta pembongkaran perban mumi, dimana penodaan terhadap si mati dilanjutkandengan hidangan koktail dan hors d’oeuvres alias makanan penutup.
3. Mengelilingi Dunia Sebagai Karya Seni Berskandal
Dimulai pada 1996 dengan pertunjukan BODY WORLDS di Jepang, pemeran itu menampilkan tubuh-tubuh manusia yang terkuliti dan mengguncang museum. BODY WORLDS sudah menjalani kelahirannya yang keempat dan mengikuti acara-acara kompetisi seperti Bodies Revealed, menghasilkan pendapatan Rp300M per tahun. Masalahnya, tidak selalu jelas darimana tubuh-tubuh itu berasal.
Dr. Gunther von Hagens, pria dibalik BODY WORLDS, telah mendokumentasikan bahwa tubuh-tubuh itu didonasikan secara sukarela ke organisasinya. Bagaimanapun, pesaing terbesarnya, Premier Entertainment, tidak memiliki sistem donasi yang yang teratur dengan baik. Mereka mendapatkan mayat-mayat itu dari jenazah-jenazah yang tak diakui di Cina. Dan disanalah terletak bahan pemikirannya. Para aktivis dan jurnalis percaya “jenazah yang tak diakui” adalah ungkapan halus untuk “napi politik yang telah dieksekusi.”
Namun hal itu tidak diterbukti. Di tahun 2006, Kanada mengkomisikan laporan HAM yang menemukan tahanan politik Cina dibunuh sehingga organ-organ mereka bisa disumbangkan bagi pasien pencangkokan. Dan pada Februari 2008, ABC News mengekspos mantan pegawai dari salah satu perusahaan Cina yang menyediakan mayat-mayat bagi Premier Entertainment. Dalam wawancara, dia mengklaim bahwa sepertiga tubuh-tubuh yang dia proses merupakan tahanan politik. Secara tak mengejutkan, pemerintah mulai menaruh perhatian. Pada Januari 2008, Majelis Negara California meleges pameran yang menggunakan tubuh manusia harus membuktikan bahwa semua tubuh itu didonasikan secara sukarela.
Namun hal itu tidak diterbukti. Di tahun 2006, Kanada mengkomisikan laporan HAM yang menemukan tahanan politik Cina dibunuh sehingga organ-organ mereka bisa disumbangkan bagi pasien pencangkokan. Dan pada Februari 2008, ABC News mengekspos mantan pegawai dari salah satu perusahaan Cina yang menyediakan mayat-mayat bagi Premier Entertainment. Dalam wawancara, dia mengklaim bahwa sepertiga tubuh-tubuh yang dia proses merupakan tahanan politik. Secara tak mengejutkan, pemerintah mulai menaruh perhatian. Pada Januari 2008, Majelis Negara California meleges pameran yang menggunakan tubuh manusia harus membuktikan bahwa semua tubuh itu didonasikan secara sukarela.
4. Jadi Bahan Bakar Untuk Orang se-Kota
Sebuah krematorium modern di Jepang
Mengkremasi jenazah menguras banyak energi dan sumber daya yang tak bisa diperbaharui. Solusinya: multiguna. Beberapa krematorium di Eropa mengganti pemanas konvensional dengan memanfaatkan panasnya yang bisa mencapai 1000 derajat Celcius. Malah, sejak tahun 1997, kotaHelsingborg di Swedia menggunakan krematorium lokal mereka untuk menyediakan 10 persen dari panasnya untuk perumahannya.
5. Dijual Seperti Daging Tokoan
5. Dijual Seperti Daging Tokoan
No comments:
Post a Comment