Terdambakan - Tak tercatat lagi, banyak seniman musik yang dilahirkan di tanah Priangan ini. Tatar Sunda memang terkenal banyak melahirkan seniman musik berkualitas. Dunia musik tanah air banyak diwarnai seniman-seniman berdarah Sunda atau setidaknya memulai kariernya di tanah Sunda. Berikut beberapa komponis Indonesia yang berasal dari Jawa Barat.
1.Addie MS
Terdambakan - Addie Muljadi Sumaatmadja atau lebih dikenal dengan Addie MS adalah salah satu dari pendiri Twilite Orchestra dan sampai sekarang masih memegang tampuk konduktor orkestra. Selain seorang konduktor, Addie juga dikenal sebagai pianis,pencipta lagu, komposer, arranger, dan sekaligus produser musik.
Setelah belajar piano klasik dengan Mrs. Rotti, proses belajar musiknya lebih banyak dilaluinya secara otodidak, termasuk bidang orkestrasi, conducting, dan recording engineering. Sebagai upaya untuk terus memperdalam bidang-bidang tersebut, Addie mengikuti beberapa pendidikan singkat. Antara lain, Recording Engineering Workshop di Ohio pada tahun 1984 dan Conducting Workshop yang diselenggarakan oleh American Symphony Orchestra League di Los Angeles pada tahun 1995. Dalam conducting workshop tersebut ia mendapat bimbingan dari Jorge Mester, konduktor Pasadena Symphony Orchestra saat itu, dan Raymond Harvey, konduktor Fresno Philharmonic Orchestra.
2.Erwin Gutawa
Terdambakan - Erwin Gutawa adalah seorang komponis, konduktor, penata musik, dan bassist asal Indonesia. Gutawa seringkali memproduseri dan menata musik bagi konser-konser musik, di antaranya konser musik Harvey Malaiholo, Ruth Sahanaya, Chrisye, Titi DJ, dan Kris Dayanti.
Setelah lulus dari Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada tahun 1986, ia terjun sepenuhnya ke bidang musik. Tahun 1985-1993 ia bergabung dengan Karimata, sebuah band fusion jazz yang merilis lima album. Pada tahun 1993 ia mendirikan Erwin Gutawa Orkestra.
3.Elfas Secoria
Terdambakan - Elfa Secioria Hasbullah adalah komposer dan pencipta lagu Indonesia. Ia adalah pendiri grup musik Elfas Singer. Elfa meninggal dunia di RS Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta pada pukul 17.00 WIB karena komplikasi penyakit ginjal.
Tanggal 23 Maret 2011, bertepatan dengan Perayaan Hari Musik Nasional, Almarhum Elfa menerima Penghargaan Hadiah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia. Di hari yang sama, pada acara Untukmu Sahabat Elfa Secioria, Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) juga memberikan penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia (NBMI) kepada Elfa.
4.Purwacaraka
Terdambakan - Purwacaraka adalah musisi sekaligus penata musik berkebangsaan Indonesia. Sulung dari tiga bersaudara ini telah akrab dengan musik sejak kecil. Purwa juga belajar piano kalsik dari A Becalef, seorang guru piano berkebangsaan Hongaria di Bandung.
Musik memang telah menjadi darah daging Purwa. Salah satu bukti kesetiaannya pada musik, dia mendirikan sekolah musik, Purwacaraka Music Studio. Setelah berkembang hampir 28 tahun, kini Purwa boleh berbangga karena sekitar 50 cabang sekolah musiknya telah tersebar di berbagai kota besar di Indonesia.
5.Dwiki Dharmawa
Terdambakan - Dwiki Dharmawan adalah seorang pemusik jazz asal Indonesia yang jini mulai merambah menjadi komposer dan arrenger. Dwiki merupakan salah satu anggota grup musik Krakatau. Sejak kecil Dwiki telah akrab dengan musik. Pada usia 6 tahun, ia telah belajar piano klasik dan belajar piano jazz kepada Elfa Secioria pada usia 13 tahun. Dwiki meraih penghargaan The Best Keyboard Player pada Yamaha Light Music Contest 1985 di Tokyo, Jepang. Dwiki juga meraih Grand Prize Winner pada Asia Song Festival 2000 di Philipina.
Pada tahun 1990, Dwiki memutuskan untuk menekuni berbagai musik tradisi Indonesia, dimulai dengan eksplorasinya dengan musik Sunda, tanah kelahirannya dan kemudian merilis album Mystical Mist serta Magical Match. Dwiki juga bereksplorasi dengan berbagai kekayaan tradisi mulai dari Aceh,Melayu, Jawa, Bali, dan musik-musik Indonesia Timur. Pada tahun 2005, Dwiki menjadi co-music director untuk pagelaran musik spektakular Megalithicum Quantum di Jakarta dan Bali.
No comments:
Post a Comment