Keunikan rujak Aceh pada umumnya memiliki keistimewaannya yang terletak pada cita rasanya yang asam, manis dan pedas. Bahan-bahan yang digunakan memang relatif sama seperti pembuatan rujak pada umumnya, terdiri dari buah mangga, pepaya, kedondong, bengkuang, jambu air, nenas, dan timun. Namun perbedaanya terletak pada bumbu yang digunakan, seperti garam, cabe rawit, asam jawa, gula aren (merah) yang cair, kacang tanah dan pisang monyet atau rumbia.
2. Keumamah
Keumamah atau sering disebut dengan Ikan kayu, hidangan ini merupakan makanan tradisional yang paling banyak diminati oleh masyarakat Aceh. Selain memiliki rasa yang lezat dan unik, ikan ini terbuat dari ikan tuna yang telah direbus, kemudian dikeringkan dan diiris-iris kecil. Biasa dimasak dengan menggunakan santan kelapa, kentang, cabai hijau dan rempah lainnya. Ikan kayu ini tahan lama untuk dibawa perjalanan jauh, sehingga dapat dijadikan bekal dalam perjalanan.
3. Bolu Bhoi
Kue Bhoi adalah penganan khas Aceh Besar yang dikenal luas oleh masyarakat Aceh. Bentuk kue ini sangat bervariasi, seperti: bentuk ikan, bintang, bunga, dan lain-lain. Kue Bhoi ini dapat menjadikan salah satu buah tangan ketika akan berkunjung ke sanak saudara atau tetangga yang mengadakan hajatan atau pesta, seperti sunatan dan kelahiran.
4. Bohromrom
Bohromrom atau dikenal juga dengan kue boh duek beudeh, kue ini terbuat dari tepung ketan yang dibalut dengan parutan kelapa. Cara membuatnya sangat mudah. Campurkan tepung ketan, garam dan air panas. Aduk hingga rata. Tuang air dingin,aduk hingga adonan kalis. Ambil satu sendok teh adonan isi dengan bahan isian yakni gula jawa. Bulatkan dan panaskan air bersama daun pandan hingga mendidih. Masukkan adonan, angkat, gulingkan diatas kelapa parut lalu sajikan.Makanan ini biasa disajikan pada hari ke-15 Ramadhan sebagai makanan berbuka puasa.
5. Meuseukat
5. Meuseukat
Meuseukat ini merupakan salah satu kue tradisional dari Aceh atau semacam dodol nanas khas Aceh. Meuseukat terbuat dari tepung terigu dan campuran buah nanas, paduan yang unik dengan cita rasa yang khas. Meuseukat sangat jarang ditemukan dipasar-pasar tradisional dan terkadang harus dipesan terlebih dahulu.
Jika sebelumnya meuseukat sering dibawa pada acara perkawinan Aceh, kini meuseukat dapat juga dijadikan oleh-oleh jika berkunjung ke Aceh.
No comments:
Post a Comment