Djenne, itu nama sebuah kota tertua di sub-Sahara Afrika. Terletak di kawasan lahan banjir yang dilintasi dua sungai, yakni Niger dan Bani. Namun bagi yang belum pernah bertandang ke kota berjarak 354 kilometer di barat daya Timbuktu, terutama muslim, tentu tak mengira ada sebuah masjid dengan arsitektur indah namun tak lazim, yakni Masjid Agung Djene.
Mengapa tak lazim? Bentuknya tak seperti masjid-masjid lain yang cenderung mengacu ke bentuk masjid atau bangunan di timur-tengah abad pertengahan hingga masa Kaisar Ottoman. Polos dan minim ornamen, namun justru menunjukkan jika sang ahli bangunan paham benar bagaimana menghadirkan masjid dengan nafas lokal, rendah hati, namun tidak mengurangi aura sakral dan monumental sebuah masjid agung.
Djene, selain terkenal sebagai kota perdagangan, juga dikenal sebagai kota peziarah dan pusat studi Islam. Masjid Agung itu sendiri dari awal dibangun hingga kini mendominasi alun-alun pasar utama di kota tersebut. Tradisi menuturkan, penduduk Djene memiliki masjidnya pertama kali pada tahun 1240, yang dibangun oleh Sultan Koi setelah memeluk Islam dan mengubah istananya menjadi masjid.
2. Aya Sofia
Namanya masjid Aya Sofia. Usia masjid ini tergolong sangat tua, sekitar empat abad. Lokasinya di Istambul, Turki.
Keindahan arsitektur masjid ini begitu mengagumkan para pengunjung. Tampak dari luar, pengunjung disuguhkan ukuran kubah yang begitu besar. Ukuran tengahnya 30 meter dan tingginya 54 meter.
Ketika memasuki area masjid, pengunjung dibuai dengan keindahan interior yang dihiasi mosaik dan fresko. Tiang-tiang masjid terbuat dari pualam warna-warni. Serta dinding yang dihiasi ukiran. Subhanallah, seperti berada di bawah lukisan cakrawala mini.
Selain keindahan interior, daya tarik masjid ini juga pada nilai sejarahnya. Di sinilah simbol pertarungan antara Islam dan non Islam, termasuk di dalamnya nilai-nilai sekular pasca runtuhnya Kekhalifahan Turki Utsmani.
Sebelum diubah menjadi masjid, Aya Sofia adalah sebuah gereja bernama Hagia Sophia yang dibangun pada masa Kaisar Justinianus, tahun 558 M. Sempat beberapa kali hancur karena gempa, kemudian dibangun lagi.
3. Kordoba
Kordoba adalah salah satu kota di Andalusia yang terletak di belahan barat Spanyol. Kota ini memanjang di tepi kanan sungai Lembah Besar. Kordoba merupakan kota tua Iberia dengan nama Iberi Baht, kemudian orang Arab menyebutnya Qurthubah atau Kordoba.
Kota Kordoba didirikan pada masa Romawi di sekitar sungai Lembah Besar yang kemudian menjadi terkenal setelah terjadi konflik antara Karthajinah dengan Romawi. Kordoba pernah dikuasai oleh penguasa Romawi, Lothair, lalu dijadikan ibukota Spanyol pada tahun 169 SM. Sejak itu, Kordoba menjadi salah satu wilayah kekuasaan Imperium Romawi.
4. Masjid Al-Aqsa
Masjid Al-Aqsha, arti harfiah: “masjid terjauh” adalah bagian dari kompleks bangunan suci di Yerusalem bagi umat Islam. Nabi Muhammad Sholallahu ‘alaihi wasallam diangkat ke Sidratul Muntaha dari lokasi ini pada tahun 621, ketika peristiwa Isra’ Mi’raj.
Masjid Al-Aqsa yang dulunya dikenal sebagai Baitul Maqdis, merupakan kiblat shalat umat Islam yang pertama sebelum dipindahkan ke Ka’bah di dalam Masjidil Haram. Umat Muslim berkiblat ke Baitul Maqdis selama Nabi Muhammad mengajarkan Islam di Makah (13 tahun) hingga 17 bulan setelah hijrah ke Madinah. Setelah itu kiblat shalat adalah Ka’bah di dalam Masjidil Haram, Makah hingga sekarang.
5. Masjid Nabawi
Masjid Nabawi, adalah sebuah masjid yang terletak di Madinah, Saudi Arabia. Masjid ini seperti sudah terlihat dari namanya, dibangun oleh Nabi Muhammad Sholallahu ‘alaihi wasallam dan menjadi tempat makam beliau dan para sahabatnya. Masjid ini merupakan salah satu masjid yang utama bagi umat Muslim setelah Masjidil haram di Makah dan Masjidil aqsa di Yerusalem.
6. Ka’bah
Ka’bah adalah sebuah bangunan mendekati bentuk kubus yang terletak di tengah Masjidil Haram di Mekah. Bangunan ini adalah monumen suci bagi kaum muslim (umat Islam). Merupakan bangunan yang dijadikan patokan arah kiblat atau arah patokan untuk hal hal yang bersifat ibadah bagi umat Islam di seluruh dunia seperti sholat. Selain itu, merupakan bangunan yang wajib dikunjungi atau diziarahi pada saat musim haji dan umrah.
Dimensi struktur bangunan ka’bah lebih kurang berukuran 13,10m tinggi dengan sisi 11,03m kali 12,62m. Juga disebut dengan nama Baitallah.
No comments:
Post a Comment