Monday, March 11, 2013

10 Sinetron dengan Jumlah Episode Terpendek

Terdambakan - Tidak ada yang bisa memastikan. Pengelola TV, produser, sutradara, dan penulis skenario tidak bisa menentukan jumlah episode sebuah sinetron harian. Usia sebuah sinetron harian, atau program TV apapun, bergantung pada rating.

Kalau ratingnya tinggi, masa tayangnya pasti lama. Sebaliknya jika rating tidak sesuai harapan pengelola TV, ya siap-siap saja diberhentikan. Karena itu salah kaprah jika ada anggapan bahwa “sinetron Indonesia jumlah episodenya panjang-panjang, beda dengan serial impor yang cuma belasan episode.”

Hampir setiap hadir dalam konferensi pers sinetron, ada wartawan bertanya; “Rencana dibuat berapa episode?” yang akan selalu dijawab oleh produser atau direktur program stasiun TV dengan kalimat “harapan kami episodenya panjang.”

Jika ternyata episodenya rendah, tak jarang produser atau direktur program berkilah: “Jumlah episodenya memang sudah ditentukan begitu” atau “ceritanya sudah tidak bisa dikembangkan lagi.”

Well, terlepas apapun alasannya, ini 10 sinetron harian dengan jumlah episode terpendek. Kami urutkan dari yang pendek sampai yang terpendek. Tentu saja sinetron yang dari awal setia dengan konsep miniseri, seperti dalam slot New Cookies, tidak masuk daftar.

10. Mencari Jejak Bunda (19 November-7 Desember)
Terdambakan - Performa Bukan Salah Takdir (BST) sebagai stripping pagi pertama Indosiar ternyata sukses besar. Share 17-22 selalu dikantongi saat menghuni slot pukul 10.00 WIB. Pertimbangan itu membuat Indosiar mengubah jam tayang BST ke pukul 18.00 WIB mulai episode 51. Penggantinya, masih dipercayakan pada Gentabuana Paramita. Mencari Jejak Bunda (MJB) hadir dengan genre sama: drama berbumbu eksyen dan scoring dangdut. Minggu pertama MJB performanya menjanjikan. Sempat menembus share 20%. Di minggu kedua, mulai terlihat penurunan. Anjlok di bawah 15%. Tak kunjung membaik, MJB berakhir di minggu ketiga dengan total 15 episode.

9. iSkul Musikal (8-20 April)
Terdambakan - Sinetron SinemArt identik dengan pemain terkenal. Namun untuk iSkul Musikal, pemain utamanya didominasi wajah-wajah baru. Hasilnya? Jeblok. Sinetron ini hanya bertahan 13 episode. Sebelum tayang, banyak netizen yang menuduh iSkul menyadur serial Glee (Amerika Serikat) atau Dream High (Korea Selatan). 

Sama-sama musikal, sih. Tapi cerita iSkul tidak ada menyadur Glee atau Dream High. Yang bikin seru, semua pemain ini menyanyikan lagu sendiri. Suara bagus, aransemen baru pun catchy. Sayangnya persiapan yang cukup matang ini gagal mencuri perhatian penonton. Sempat dimasukkan beberapa artis populer SinemArt sebagai bintang tamu: Asmirandah, Nabila Syakieb, Aura Kasih, Baim Wong, Miller Khan, dan banyak lagi. Tapi tak mampu mendongkrak jumlah penonton sinetron yang tayang di RCTI ini.

8. Aku Suka Dia (16 Mei-4 Juni)
Terdambakan - Semester pertama 2012, performa sinetron RCTI kurang cetar. Kalau sebelumnya sinetron produksi SinemArt mendominasi RCTI, bulan Mei 2012 masuk Rapi Films dengan judul Aku Suka Dia. Sinetron bergenre remaja ini dibintangi oleh Stefan William, Rana Audi Marissa, dan Rizky Alatas. Sayang, sinetron ini tak mampu berbuat banyak. 

RCTI terakhir menayangkan Aku Suka Dia di episode 13, tanpa ending/penyelesaian. Padahal menurut salah satu penulisnya, Aku Suka Dia sudah syuting sampai episode 19, yang merupakan episode pamungkas. Kalau begini, harapan pemirsa bisa menikmati episode terakhirnya adalah jika Aku Suka Dia tayang di stasiun TV Malaysia atau Singapura.

7. Cahaya Gemilang (19-29 Februari)
Terdambakan - Setelah meraih SCTV Awards 2011 sebagai Aktris Paling Ngetop, wajah Yuki Kato tak pernah absen dari layar SCTV. Setelah Gol-Gol Fatimah dan Dia Atau Diriku (keduanya Rapi Films), Yuki menjadi pemeran utama sinetron Cahaya Gemilang milik Verona Pictures. Di sinetron ini, Yuki dipasangkan dengan Adipati Dolken. 

Ceritanya sebenarnya cukup komersil, lho. Ada anak yang terpisah, perselingkuhan, dan tentu saja rebutan harta. Toh ratingnya tak begitu bagus. Berakhir secara terburu-buru di episode 12. Setelah itu, Yuki seharusnya membintangi Otomatis Jatuh Cinta, sinetron produksi Screenplay yang diplot tayang di SCTV. Tapi hanya beredar promo dan tak pernah tayang.

6. Kutunggu Ibu di Stasiun: The Series (20-31 Agustus)
Terdambakan - Melihat FTV-nya mendatangkan share yang cukup baik, Indosiar pun mempercayakan Rapi Films untuk membuat versi serial Kutunggu Ibu di Stasiun (KIDS). Masih berkisah tentang anak-anak kecil yang ditinggal pergi ibunya (Lyra Virna). Ternyata sang ibu mengalami musibah hingga membuatnya amnesia.

Akhirnya anak-anak ini harus berjuang sendiri di jalanan untuk bertahan hidup. Tayang mulai H+1 Lebaran, mungkin pecinta sinetron belum ngeh. Apalagi promonya di Indosiar terbilang jarang. Tak heran jika ratingnya di bawah 10. KIDS berakhir di episode 12.

5. Kisah Rama Shinta (26 Maret-6 April)
Terdambakan - Evan Sanders, Sandra Dewi, dan Ali Syakieb, masing-masing pernah membintangi sinetron sukses. Namun ketika disatukan, hasilnya tak sesuai harapan. Padahal cerita sinetron produksi Screenplay ini terbilang unik. Karakter wayang Rama (Ali Syakieb) dan Shinta (Sandra Dewi), berbaur dengan manusia melalui dalang Arya (Evan Sanders). 

Jam tayangnya yang dipasang Indosiar sebelum Tutur Tinular versi 2011 yang saat itu masih setia menghuni 10 besar, tak mampu membuat Kisah Rama Shinta bersaing dengan Fathiyah atau Putih Abu-abu yang kala itu sedang bagus-bagusnya. KRS berakhir di episode 10.

4. Abu Nawas dan Paman Jin (27 Agustus-2 September)
Terdambakan - Ingat Yuga, karakter anak kecil di sinetron Cinta Fitri? Anbo Ontocheno, diberi kesempatan oleh Screenplay untuk menjadi pemeran utama dalam sinetron fantasi berjudul Abu Nawas dan Paman Jin. Sinetron yang tayang di SCTV ini turut didukung oleh Aming dan Ronny Dozer. Karena share-nya yang kurang baik, sinetron ini hanya bertahan seminggu, membukukan 7 episode.

3. Abay Anak Ajaib (3-10 September)
Terdambakan - Dibintangi Akbar Alkatiri, Umay Shahab, dan Adi Bing Slamet, Abay Anak Ajaib adalah sinetron anak dengan selipan religi dan budaya betawi. 

Teladan yang baik seperti Abay yang ingin membangun masjid, mewarnai episode sinetron produksi Verona Pictures ini.Respon penonton yang adem ayem, sampai terlempar dari 10 besar, membuat Indosiar hanya memberi kesempatan seminggu untuk sinetron ini tayang. Abay berakhir di episode 7.

2. Ajari Aku Karate (8-14 Oktober)
Terdambakan - Ada artis cilik baru bernama Zidan yang bernaung di Rapi Films. Kalau ada FTV tearjerker yang dibintangi Zidan, kebanyakan meraih share bagus. Mungkin ini alasan Indosiar mempercayakan Zidan untuk bermain dalam stripping Ajari Aku Karate (AAK), meski sebelumnya kurang berhasil dalam Kutunggu Ibu di Stasiun: The Series. Dalam AAK, Zidan tak terlalu mendominasi, sih. 

Masih ada konflik dewasanya, diwakili oleh karakter yang dimainkan Tya Ariestya dan Keith Foo. Jarak antara rilis promo dan tayang perdana yang terlalu mepet, dan pemain yang tak terlalu akrab bagi pecinta sinetron, membuat sinetron ini hanya meraih share di kisaran 5. Bertahan cuma sampai episode 7.

1. Layla Majnun (1-5 Oktober) 
Terdambakan - Pernah sukses dengan sinetron kolosal (secara rating) Tutur Tinular versi 2011, tidak lantas genre serupa mampu mengumpulkan banyak penonton bagi Indosiar. Setelah Kisah Sembilan Wali yang ratingnya kurang memuaskan, masih harus mendapat protes dari umat Hindu di Bali, Indosiar kembali mempercayakan Gentabuana Paramita untuk membuat Layla Majnun. 

Dilihat dari episode pertama, adegan fighting terbilang meyakinkan. Alurnya pun cepat. Entahlah karena jumlah karakter yang terlalu banyak, atau chemistry Vanessa Angel-Ridwan Ghany yang kurang menggigit, Layla Majnun tak mampu menembus 50 besar. Akhirnya, Layla Majnun hanya tayang 5 hari alias 5 episode.

No comments:

Post a Comment