Anggapan orang tentang orang nomor satu di negara adidaya, Amerika Serikat (AS), selalu berhubungan dengan kekuasaan dan kekayaan. Ini tidak sepenuhnya benar.
Kekuasaan, ya itu benar, tapi kekayaan? Belum tentu. Tidak selalu mereka yang jadi Presiden AS tidak punya masalah dengan uang. Bahkan, beberapa orang ini sempat mengalami kebangkrutan.
Seperti dikutip dari Investopedia, Selasa (8/1/2013), berikut ini adalah lima mantan presiden AS yang masuk dalam kategori miskin.
Berikut 5 Presiden Amerika Serikat yang Paling Miskin Sepanjang Sejarah :
1.Harry S. Truman
Presiden AS ke-33 ini menghabiskan masa hidupnya dalam krisis keuangan pribadi. Ia punya penampilan yang sederhana, tapi di balik itu semua ia sempat mengalami investasi yang ujung-ujungnya 'buntung', selain itu toko pakaian dan perusahaan tambang miliknya malah punya utang segunung.
Tapi hebatnya, ia belum pernah sama sekali dinyatakan bangkrut. Setelah lengser dari jabatan presiden AS, ia bersama istrinya, Bess, pindah ke rumah mertuanya di Independence, Montana.
Truman merupakan salah satu presiden AS pertama yang menerima uang pensiun, sebanyak US$ 25.000 (Rp 237,5 juta) per tahun, dana yang bisa membuatnya bertahan hidup. Ia bersama istrinya juga merupakan salah satu presiden AS pertama yang dapat bantuan kesehatan untuk orang miskin.
2.Ulysses S. Grant
Presiden AS ke-18, Ulysses S. Grant, meninggal dalam keadaan bangkrut. Ia kehilangan dana dalam jumlah besar, sebanyak US$ 100.000 (Rp 950 juta) gara-gara ditipu oleh rekan bisnis anaknya, Ferdinand Ward.
Pada masanya, dana sebesar itu cukup membuat Grant jatuh dalam kebangkrutan. Hal lain yang membuatnya bangkrut adalah gaya hidup Grant yang sering berfoya-foya. Ia dan istrinya selalu hidup dalam kemewahan, seperti berlibur ke tempat yang eksotis dan makan di restoran mahal, meski sebenarnya mereka tidak mampu untuk menutupi gaya hidup seperti itu.
Baru setelah ia meninggal, keluarga Grant mendapatkan situasi keuangan yang cukup aman. Keluarganya mendapat uang dalam jumlah yang cukup setelah menjual berbagai peninggalan Grant saat perang saudara senilai US$ 500.000 (Rp 4,75 miliar).
3.William Henry Harrison
Nasib buruk tak pernah pergi jauh dari kehidupan William Henry Harrison, itulah mengapa ia selalu mengalami kesulitan keuangan. Presiden AS ke-9 ini mulai merasakan pahitnya kehidupan saat cuaca ekstrim menghancurkan seluruh tanaman di lahan pertaniannya, saat itu ia masih menjabat sebagai duta besar AS di Kolombia.
Meski ladangnya tidak menghasilkan komoditas apapun, para kreditur yang sudah meminjamkan uang tetap menagih utang kepada Harrison. Ia pun sangat kesulitan membayar utang-utangnya bahkan sampai ia bukan lagi presiden AS.
Setelah meninggal, Harrison juga tidak punya apa-apa yang bisa diwariskan kepada keluarganya. Sampai-sampai anggota pemerintahan memberikan sumbangan uang tunai senilai US$ 25.000 (Rp 237,5 juta) untuk janda Harrison.
4.Thomas Jefferson
Salah satu presiden AS yang cukup dikenal oleh masyarakat dunia, tapi yang pasti Thomas Jefferson bukan terkenal karena kondisi keuangannya. Ia memang terlahir di keluarga kaya dan bisa jadi menjadi salah satu orang terkaya ketika diangkat menjadi presiden AS.
Saat beranjak dewasa, ia mewarisi lahan pertanian seluas 5.000 hektar di Virginia yang diberi nama Monticello. Ia punya sekitar 200 budak belian yang bekerja di lahan tersebut. Kala itu, kekayaan Presiden AS ke-3 ini diperkirakan mencapai US$ 212 juta (Rp 2 triliun).
Sayangnya, si perancang naskah proklamasi AS alias the Declaration of Independence sekaligus pendiri Universitas Virginia ini tenggelam dalam utang dengan nilai yang cukup dahsyat di akhir masa jabatannya sebagai presiden AS.
Bahkan, ia pun gagal keluar dari jurang utang ini sampai akhir hayatnya. Jefferson sama sekali tidak memberikan warisan kepada putri satu-satunya yang ia tinggalkan. Sehingga, anak semata wayangnya itu harus hidup dari sumbangan warga sekitar.
5.James A. Garfield
Presiden AS ke-20 ini dilahirkan di keluarga yang sedang mengalami kelaparan. Ia beranjak dewasa di sebuah rumah kayu mungil bersama empat saudara kandungnya.
Untuk bisa bertahan hidup ia pun bekerja serabutan, mulai dari pemotong kayu hingga tukang bersih-bersih rumah. Uangnya sebagian ia simpan untuk dipakai kuliah.
Setelah lulus, Garfield justru banyak melakukan pekerjaan yang membantu pelayanan umum dan kepentingan negara, sehingga tidak banyak uang bisa dihasilkan di wilayah itu.
Ia meninggal secara tragis akibat dibunuh pada 1881. Ia diketahui tak punya harta sepeser pun pada akhir hayatnya itu.
No comments:
Post a Comment