Ekonomi dunia sekali lagi berada dalam posisi bahaya seiring pemerintah negara-negara berkembang memangkas anggaran belanja, sementara sektor swasta bersiap menghadapi perlambatan lagi. Tingkat pengangguran di negara-negara berkembang mencapai persentase dua digit, menciptakan krisis lapangan pekerjaan.
Di tengah semua ini, beberapa perusahaan terbesar dunia di Barat dan pasar berkembang tidak melakukan PHK, malah menambah jumlah karyawan. Berikut ini ada daftar 10 perusahaan terbuka yang memiliki karyawan paling banyak.
Penyortiran berdasarkan data dari Reuters, indeks saham global, situs perusahaan, laporan tahunan dan informasi umum lainnya. Jumlah karyawan yang dihitung adalah karyawan full-time, kecuali dalam beberapa kasus dimana bisnis perusahaan sangat tergantung pada karyawan part-time.
Kesepuluh perusahaan ini berasal dari berbagai jenis industri. Mulai dari ritel, telekomunikasi, energi dan perbankan.
Berikut 10 Perusahaan dengan Jumlah Karyawan Terbanyak di Dunia:
10. International Business Machines (IBM)
Jumlah karyawan: 426.750 orang
Penghasilan per karyawan: US$ 234.000
Perolehan laba per karyawan: US$ 34.750
IBM merupakan perusahaan teknologi terbesar ketiga di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, setelah Apple dan Microsoft. IBM juga merupakan satu dari hanya dua raksasa teknologi yang masuk daftar perusahaan dengan karyawan terbanyak.
IBM didirikan pada tahun 1911 dan kini memiliki karyawan yang tersebar di lebih dari 200 negara. Pada tahun 2009, IBM mengumumkan PHK besar-besaran hingga 10.000 karyawan AS. IBM dituduh mengalihkan lapangan pekerjaan AS ke Asia dan Amerika Selatan.
Pada tahun 2004, IBM hanya mempekerjakan 9.000 orang di India tapi pada tahun 2010, angka tersebut melonjak ke 75.000. Sebagai perbandingan, tenaga kerja AS berkurang dari 135.000 menjadi 105.000 di waktu yang sama.
Sepanjang tahun 2005 – 2010, IBM menambah lebih dari 97.000 karyawan di seluruh dunia. Pendapatan perusahaan per karyawan berkurang US$ 42.000 lebih dibanding tahun 2005, tapi laba per karyawan naik hingga di atas US$ 10.000 pada periode tersebut.
9. Compass Group
Jumlah karyawan: 428.000 orang*
Penghasilan per karyawan: US$ 53.000
Perolehan laba per karyawan: US$ 2.500
Compass Group merupakan perusahaan jasa makanan kontrak terbesar di dunia, dengan operasional di lebih dari 50 negara. Mereka menyajikan 4 milyar makanan tiap tahunannya. Perusahaan ini didirikan di Inggris pada 1941 sebagai Factory Canteens oleh Jack Bateman dan tumbuh melalui merjer untuk menjadi Compass Group pada 1987.
Penjualan jasa katering ini sepanjang tahun keuangan 2011 tumbuh sebanyak 9% meski biaya makanan naik dan pasar Eropa melemah. Compass Group menambah hampir 18.000 karyawan sepanjang tahun 2005 – 2010. Porsi tenaga kerja Inggris dan Irlandia hanya 20%, sementara lebih dari 40% karyawannya ada di Amerika Utara.
Produktivitas buruh sudah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Perolehan penghasilan per karyawan sudah naik hampir US$ 14.500 dari tahun 2005 dan laba per buruh sekarang sudah hampir lima kali lipat dibanding lima tahun lalu.
*termasuk karyawan part-time
8. Agricultural Bank of China
Jumlah karyawan: 444.440 orang
Perolehan penghasilan per karyawan: US$ 85.470
Perolehan laba per karyawan: US$ 33.500
AgBank merupakan bank terbesar di dunia berdasarkan jumlah nasabah, cabang dan karyawan. Bank ini didirikan pada tahun 1979 awalnya untuk menyediakan kredit kepada para petani. Pada tahun 2010, IPO AgBank berhasil meraup US$ 22,1 miliar dari Hong Kong dan Shanghai, menjadikannya sebagai IPO terbesar dalam sejarah dunia.
AgBank punya masa lalu yang cukup berliku, bahkan hingga butuh bailout dari pemerintah karena gagal bayar utang. Pada 2008, AgBank mendapat suntikan tunai US$ 19 miliar dari pemerintah. Jumlah karyawan AgBank tidak berkurang banyak dalam beberapa tahun terakhir, bahkan setelah mereka transisi dari bank milik pemerintah menjadi perusahaan terbuka.
7. Deutsche Post DHL
Jumlah karyawan: 467.000 orang
Penghasilan per karyawan: US$ 148.000
Perolehan laba per karyawan: US$ 8.350
Deutsche Post DHL adalah perusahaan jasa antar surat dan paket ekspres terbesar di Eropa, sekaligus salah satu firma logistik terbesar dunia. Perusahaan Jerman yang beroperasi di lebih dari 220 negara ini diprivatisasi pada tahun 1995, tapi bank milik pemerintah KfW memiliki 30% sahamnya.
Jumlah ketenagakerjaan Deutsche Post sudah meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena sejumlah akuisisi, termasuk perusahaan logistik Inggris, Exel dan Blue Dart dari India. Mereka juga sudah beberapa kali melakukan PHK dan jumlah karyawan full-time-nya sekarang sudah berkurang 7,5% daripada total tahun 2005 yakni 455.000 orang.
Bisnis Deutsche Post juga terpengaruh tren email yang menggantikan surat kertas. Baru-baru ini Deutsche Post mencapai kesepakatan dengan serikat Jerman, Verdi untuk pengurangan gaji rata-rata karyawan baru sebanyak 4% demi menjamin nasib 130.000 karyawan hingga 2015. Ini semua demi menjaga stabilitas laba operasional bisnis surat di US$ 1,36 miliar, sekaligus masa depan pasar bisnis surat yang makin berkurang.
6. Carrefour
Jumlah karyawan: 471.750 orang
Penghasilan per karyawan: US$ 256.000
Perolehan laba per karyawan: US$ 3.920
Carrefour Prancis adalah peritel terbesar Eropa sekaligus peritel terbesar kedua di dunia setelah Wal-Mart AS. Didirikan pada tahun 1958, kini Carrefour memiliki hipermarket dan supermarket yang tersebar di 32 negara dengan 57% penghasilannya berasal dari operasional internasional.
Jumlah tenaga kerja Carrefour sudah naik dari 436.000 pada 2005 menjadi sekitar 471.000 di akhir 2010. Dalam beberapa bulan terakhir, raksasa grosiran ini sudah mengemukakan peringatan laba karena perlambatan permintaan konsumen di pasar utamanya Eropa, serta kompetisi yang makin ketat di Prancis.
Carrefour memperingatkan pada September tahun lalu bahwa profitnya di tahun 2011 akan berkurang 15% seiring mereka akan mengurangi harga demi meraup kembali penguasaan pasar. Carrefour juga sering dilanda aksi mogok buruh baru-baru ini. April lalu, 65.000 karyawan Prancis mogok sehari menentang gaji rendah, PHK dan kondisi kerja yang buruk.
Begitu juga karyawan Carrefour di Indonesia yang menaungi 28.000 karyawan. Baru-baru ini karyawannya berdemo meminta kontrak kerja yang lebih baik.
5. Tesco
Jumlah karyawan: 492.700 orang*
Penghasilan per karyawan: US$ 194.000
Perolehan laba per karyawan: U$ 9.000
Tesco adalah peritel terbesar ketiga di dunia setelah Wal-Mart dan Carrefour. Raksasa grosiran Inggris ini pertama kali didirikan pada tahun 1929 dan sekarang menjual apa pun. Mulai dari buku, pakaian, elektronik hingga jasa keuangan.
Jumlah karyawan Tesco naik 19% dalam lima tahun terakhir, menambah hampir 80.000 karyawan sepanjang 2007 hingga 2011. Kondisi perdagangan Inggris yang buruk, ditambah menurunnya laba domestik berbanding terbalik dengan kondisi ekspansinya di pasar Asia.
Laba operasional Tesco di Asia naik 19%, dibandingkan dengan Inggris yang hanya naik 4,5% di semester pertama 2010. Awal bulan ini Tesco mencatat penurunan penjualan di Inggris sebanyak 0,7% di triwulan kedua 2012 dibandingkan tahun lalu.
Ekspansi internasional Tesco tidak selalu berhasil. Baru-baru ini mereka mengumumkan telah angkat kaki dari Jepang setelah delapan tahun beroperasi di sana. Tesco menjual 129 supermarket kecilnya untuk fokus di operasi negara Asia lainnya.
4. PetroChina
Jumlah karyawan: 592.700 orang
Penghasilan per karyawan: US$ 390.000
Perolehan laba per karyawan: US$ 37.250
PetroChina adalah perusahaan minyak dan gas terbesar di China dengan kapitalisasi pasar US$ 274,3 milyar, sekaligus firma energi paling bernilai kedua di dunia setelah Exxon Mobil, AS. Didirikan pada 1999, PetroChina merupakan perpanjangan tangan dari perusahaan milik negara, China National Petroleum Corp. yang sampai sekarang masih memiliki 86% saham di situ.
Kegiatan PetroChina meliputi pengeboran, eksplorasi, pengilangan dan ritel bahan bakar. PetroChina memiliki hampir 18.000 stasiun pengisian bahan bakar di China. Jumlah ketenagakerjaan PetroChina naik lebih dari 25% sepanjang 2005 – 2010 atau ketambahan sekitar 113.000 karyawan baru pada masa itu.
Lebih dari 60% karyawan PetroChina bekerja di sektor produksi energi atau sekitar 337.000 pekerja. Sementara 66.000 karyawan bekerja di bagian administrasi dan 66.000 lainnya di bagian teknologi. Dibanding rivalnya Sinopec, efisiensi karyawan PetroChina lebih rendah US$ 71.000. Tapi secara laba, PetroChina lebih tinggi US$ 20.000 dibanding Sinopec.
3. Hon Hai Precision Industry | Foxconn
Jumlah karyawan: 836.000 orang
Penghasilan per karyawan: US$ 117.700
Perolehan laba per karyawan: US$ 3.000
Hon Hai Precision adalah induk perusahaan Foxconn Technology, manufaktur terbesar dunia berdasarkan pendapatan. Foxconn juga eksportir terbesar di area China Besar. Didirikan pada 1974 oleh CEO Terry Gou dengan modal hanya US$ 7.500, kini raksasa teknologi China tersebut merakit hampir semua produk teknologi. Mulai dari komputer, smartphone, hingga panel display untuk Apple, Cisco, Dell, Nokia dan Sony.
Pada tahun 2010, media melaporkan Foxconn berencana meningkatkan jumlah karyawan China hingga 400.000 orang dalam beberapa tahun mendatang. Beberapa kali muncul kasus karyawan bunuh diri, sebagian besar menyalahkan buruknya kondisi kerja di pabrik Foxconn.
Efeknya, Foxconn melipatgandakan gaji bagian produksi pada tahun 2010 menjadi kisaran US$ 180–300 per bulan. Kenaikan harga buruh berdampak juga pada laba bersihnya yang berkurang 23% di triwulan kedua 2010 dibanding setahun sebelumnya.
Sekitar separuh karyawan Foxconn bekerja di pabrik area Shenzhen, namun perusahaan berencana mengurangi pegawai di lokasi dekat pantai tersebut hingga 170.000 orang dalam jangka waktu lima tahun. Foxconn berencana membuka pabrik baru di pedalaman yang lebih jauh, dimana ongkos buruh lebih murah.
Foxconn juga berencana menggunakan robot dan dilaporkan akan menghasilkan satu juta robot dalam waktu tiga tahun dari jumlah yang ada sekarang yakni 10.000 buah robot.
2. McDonalds
Jumlah karyawan: 1,7 juta orang*
Penghasilan per karyawan: US$ 14.200
Perolehan laba per karyawan: US$ 2.930
McDonald’s adalah merek paling bernilai di dunia dan satu dari hanya tiga perusahaan AS yang masuk ke daftar ini. Didirikan pada 1955 oleh Ray Kroc, McDonald’s menjadi restoran hamburger dengan jaringan waralaba terbesar di dunia. McDonald’s ada di 118 negara dengan lebih dari 33.000 gerai restoran, 80% dimiliki oleh waralaba independen.
April tahun ini, McDonald’s membuat kehebohan pada ‘hari penerimaan kerja nasional’ ketika menambahkan 62.000 karyawan AS baru hanya dalam sehari. Jumlah itu lebih tinggi dibanding rencana awal 50.000 karyawan demi target penambahan karyawan AS sebanyak 7%.
Pasar terbesar McDonald’s pada 2010 adalah Eropa, yang menyumbang 41% pendapatan global perusahaan. Pasar AS menyumbang 34% sementara belahan dunia lainnya berkontribusi sekitar 21%. McDonald’s berencana terus ekspansi. Pada tahun 2011, mereka berencana berinvestasi US$ 2,5 miliar, separuhnya akan dipergunakan untuk membuka 1.100 gerai restoran baru di seluruh dunia.
1. Wal-Mart Stores
Jumlah karyawan: 2,1 juta orang*
Penghasilan per karyawan: US$ 199.500
Perolehan laba per karyawan: US$ 7.100
Wal-Mart Stores adalah peritel terbesar dunia dengan lebih dari 9.600 gerai di 28 negara. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1962 oleh pebisnis Arkansas, Sam Walton. Keluarga Walton pun menjadi salah satu keluarga terkaya di dunia dengan kepemilikan saham perusahaan 48%.
Ketenagakerjaan Wal-Mart tumbuh hampir 17% dari 1,8 juta karyawan pada tahun 2005 menjadi 2,1 juta karyawan pada tahun 2010. Selama masa itu, Wal-Mart berhasil meraup pendapatan dan laba tinggi per karyawan.
Dari total 2,1 juta karyawan di seluruh dunia, sekitar 1,4 juta orang bekerja di A.S luar A.S. Wal-Mart juga menjadi perusahaan swasta terbesar di Meksiko dan salah satu yang terbesar di Kanada. Pendapatan internasional mencapai US$ 109 miliar di periode yang sama.
Meski jumlah karyawannya paling banyak di antara perusahaan swasta lainnya di dunia, Wal-Mart juga menghadapi beberapa aksi demo dari karyawannya. Wal-Mart kerap dikritik karena kebijakan anti-serikat buruhnya yang amat keras.
Menurut perusahaan, gaji tahunan rata-rata karyawannya berkisar di US$ 10–12 per jam. Tapi beberapa politisi lokal dan komunitas menyerukan protes atas pembukaan gerai-gerai baru Wal-Mart. Mereka yang kontra berpendapat bahwa langkah tersebut akan menekan besaran gaji dan mempengaruhi bisnis lainnya.
No comments:
Post a Comment