Monday, January 7, 2013

5 Arti dan Manfaat Blusukan Ala Jokowi Widodo

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kerap bertemu warga dengan langsung dalam tiga bulan terakhir. Kegiatan yang disebut sebagai blusukan itu juga sering dilakukannya selama di Solo, Jawa Tengah. Jokowi blusukan ke sungai-sungai, pasar tradisional ataupun ke perkampungan kumuh.

Blusukan menjadi bahan perdebatan beberapa hari terakhir, terutama setelah kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Tanjung Pasir, Tangerang, Jumat (4/1). SBY disebut meniru gaya blusukan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Pihak istana menegaskan, sebaiknya blusukan ala SBY dan Jokowi tidak perlu dipertentangkan.

Lantas, apa itu blusukan menurut Jokowi? Berikut ini arti dan manfaat blusukan seperti disampaikan Jokowi.

5 Arti dan Manfaat Blusukan Ala Jokowi:

1. Manajemen kontrol 
Jokowi gemar blusukan ke pelosok Jakarta. Menurut Jokowi, seorang pemimpin harus turun langsung ke lapangan. Jangan begitu saja manggut-manggut saat menerima laporan anak buah.

"Manajemen kontrol perlu. Jangan percaya sama laporan," kata Jokowi di sela-sela peninjauan tanggul Kali Sekretaris, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (5/1).

Dia pun memuji Presiden SBY yang kemarin blusukan ke Kampung Nelayan Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten.

"Sangat bagus. Ini kebutuhan. Kunjungan sangat bagus," kata Jokowi.


2. Harus juga dilakukan camat dan lurah

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memerintahkan kepada seluruh jajaran yang berada di suku dinas, camat, dan lurah beserta anggota Satpol PP untuk sering turun ke bawah. Proses blusukan turun ke jalan, menurutnya, dilakukan oleh pejabat agar tahu permasalahan yang sering dihadapi oleh warga.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam kunjungan kerja di kantor wali kota Jakarta Barat. Dalam kunjungan kerja tersebut dihadiri oleh camat dan lurah seluruh Jakarta Barat.

"Jangan sampai saya ke kampung tiga kali, tapi pak camatnya belum pernah. Saya ke kampung dua kali saya dengar pak lurahnya belum pernah datang," kata Jokowi saat menyampaikan himbauannya di Ruang Pola, Lantai II, Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Senin (17/12).

Jokowi mengatakan, dia sering blusukan ke kampung-kampung dan berbincang langsung dengan warga aspirasi disampaikan langsung oleh warga. Dia menilai, jika permasalahan warga disampaikan oleh pihak ketiga akan beda penerimaan aspirasinya.

"Itu yang ngomong orang kampungnya langsung. Senang saya dengarnya. Tapi buat bapak-bapak tidak senang. Biasanya, apa yang dikatakan orang kampung itu apa adanya," ujarnya.


3. Mendengar keinginan warga

Menurut Jokowi, blusukan adalah salah satu cara untuk mendengar keluhan-keluhan. "Mau mintanya ke utara, visi misinya ke selatan ya ga bakal nyambung kalo gitu," kata Jokowi di Jakarta, Selasa (11/12) lalu.

Menurut Jokowi, yang paling penting bagi kepala daerah adalah, yang pertama mampu mendengar keinginan dari masyarakat. "Keinginan itu harus ditangkap, keinginan akar rumput apa, keinginan masyarakat yang ada di bawah itu apa baru menyampaikan visi misi kita. Supaya nyambung apa kebijakan dengan mereka. Kalau sudah sambung menyampaikan pesan mereka mudah," tegasnya.


4. Gaya khas Jokowi 

Mantan Gubernur DKI Sutiyoso pernah meminta Jokowi untuk berhenti blusukan. Jawaban Jokowi, bahwa blusukan adalah gaya khasnya. "Kalau saya lima tahun mau blusukan terus, ke kampung terus, banyak aspirasi dari bawah terus saya harus banyak di lapangan," ujar Jokowi.

Dia menegaskan, setiap gubernur punya gaya sendir. "Kalau saya gaya blusukan. Apapun itu setiap hari tiap saat ada aspirasi dari bawah (ditampung). Kalau kita di kantor nggak bisa kaya gitu," ujar Jokowi.

"Blusukan kan ga harus ke kampung-kampung saja. Bisa saja di rumah sakit di kelurahan apakah pelayanan baik atau belum, ini adalah bentuk manajemen," ujarnya di Jakarta, 19 November tahun lalu.


5. Lebih suka di lapangan

Menurut Jokowi, blusukan sudah dilakukannya sejak lama. "Lho dari dulu kerja saya memang seperti ini, malah suka masuk gang-gang kecil," ujar Jokowi saat bersantap malam di sate senayan Jakarta Utara, Jumat (26/10) malam.

Mantan wali kota Solo ini pun mengatakan sebelum menjabat sebagai eksekutif, atau masih kerja sebagai pengusaha mebel dia sering mengecek pekerjaan hingga detail. Jokowi selalu melakukan pekerjaan secara detail, yakni mengecek proses pembuatan mebel hingga pengepakan untuk dikirimkan.

"Kan waktu di mebel kayu dulu sampai jam 12 malam saya cek satu-satu dari proses awal hingga finishing," jelas dia.

Dia mengaku tidak suka duduk di dalam ruangan hanya menunggu laporan. Tetapi akan lebih efektif jika mengetahui langsung kondisi sebenarnya di lapangan.

"Saya enggak suka duduk di dalam terus nunggu laporan dan tanda tangan, kalau di lapangan kan akan lebih ke buka dan tahu bagaimana," jelas dia.

No comments:

Post a Comment