Terdambakan - Kalau membayangkan seorang ilmuwan, seringkali yang terlintas di pikiran kita adalah seorang yang serius, kutu buku, suka ke lab, tidak begitu memperhatikan penampilan (walaupun gak selalu sih).
Bagaimana pula jika ilmuwan itu adalah ilmuwan perempuan? Mungkin terlintas juga di benak, ia seorang wanita dengan penampilan yang kaku dan cenderung nerd. Namun beberapa ilmuwan perempuan berikut ini membalikkan persepsi, selain punya otak cemerlang, kecantikan jasmani juga mereka miliki. Siapa saja mereka?
1. Hedy Lamarr
Terdambakan - Hedy Lamarr adalah aktris terkenal di Amerika keturunan Austria. Dia adalah bintang dari rumah produksi film terkenal di Hollywood, Metro Goldwyn Meyer (MGM). Sinar bintangnya memukau dari tahun 1930-an hingga akhir 1950-an.
Akting Hedy sangat menghebohkan di dunia yang konservatif kala itu, yakni ekspresi orgasme dan pose telanjang di film. Di saat karir aktingnya berada di atas, siapa nyana Hedy malah menampakkan bakat matematikanya yang tersembunyi.
Bersama komposer musik George Anthail, Hedy menemukan sistem pemindahan frekuensi untuk kendali rudal torpedo, sesuatu yang penting untuk komunikasi nirkabel di zaman pra-komputer. Penemuan Hedy ini dinilai 2 dekade lebih maju di zamannya. Penemuan itu kemudian mendapatkan paten AS pada 11 Agustus 1942.
Ucapan Hedy yang terkenal adalah, "Setiap gadis bisa terlihat glamor. Yang harus dilakukan adalah tetap berdiri dan terlihat bodoh".
2. Elisabeth Rieper
Terdambakan - Amy Mainzer adalah lulusan doktor bergelar PhD bidang Astronomi dari University California of Los Angeles (UCLA), Master Science dari California Institute of Technology dan sarjana dari Stanford University.
Amy juga pernah menjadi peneliti magang di NASA antara tahun 2001-2003. Kini dia bekerja di Jet Propulsion Laboratory di bagian Astrofisika dan Ilmu Ruang Angkasa.
Amy juga pernah tampil di History Channel dalam seri 'The Universe'.
3. Allesandra Lanzara
Terdambakan - Allesandra Lanzara adalah sarjana dan doktor PhD di bidang Fisika dari Universita’ di Roma La Sapienza, Italia.
Kini Allessandra adalah profesor di University of California, Berkeley. Mahasiswanya menjulukinya 'hot', sepanas cabe merah. Allessandra juga ingin menjadi fisikawati spesialis roller coaster, wahana permainan itu.
4. Deborah Berebichez
Terdambakan - Deborah Berebichez adalah perempuan Meksiko pertama yang menerima gelar PhD di bidang fisika dari Stanford University. Deborah mampu berbicara 5 bahasa dan pernah tampil di CNN, Oprah dan Dr Oz.
Kendati memiliki gelar PhD di bidang fisika, namun kini dia bekerja sebagai analis risiko di institusi finansial global, Morgan Stanley Inc.
5.Merlyna Lim
Terdambakan - Merlyna Lim adalah Profesor cantik dari Indonesia di Arizona State University, Amerika
Wanita luar biasa ini menyelesaikan kuliah doktornya di dalam bidang Science & Technology Studies and Technology & Development di bulan September 2005 (cum laude), di University of Twente di Enschede, Belanda. Selain terlibat dalam kegiatan akademik, tidak disangka, ia juga merupakan pimpinan untuk beberapa kegiatan, antara lain : proyek yang didanai oleh the Ford Foundation (Advancing Public Media Interest in Indonesia, 2010-2012) dan Office of Naval Research (Blogtracker: Analyzing Social Media for Cultural Modeling, 2010-2013), serta terlibat dalam the Nano-enabled City Project yang dibiayai oleh the National Science Foundation.
Professor wanita yang satu ini juga pernah menerima beragam penghargaan antara lain : Our Common Fellowship dari Volkswagen Foundation (2010), Faculty Star of Global Minds dari ASU College of Liberal Arts and Sciences (2009), Annenberg Networked Publics Research Fellowship (2005-2006), Henry Luce Southeast Asia fellowship (2004), Oxford Summer Doctoral Fellowship (2003), NWO Wotro Fellowship (2003-2005), dan ASIST International Paper Contest Winner (2002). Yang menakjubkan, ia pun telah menjejakkan kakinya ke 70 universitas di seluruh dunia untuk menjadi lecturer ataupun menjadi keynotes speaker mulai dari Amerika Utara, Timur Tengah, Australia, Eropa dan Asia.
Mengenai perkembangan sains dan teknologi di Indonesia, Merlyna berpendapat bahwa sains dan teknologi baik untuk berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. Oleh karena itu, sinergi antara kegiatan para saintis dan teknolog dengan aspirasi masyarakat umum/publik harus diselaraskan. Dan hal itu, hanya bisa terjadi jika ada interaksi dan komunikasi yang intensif antara komunitas sains/tekno dengan masyarakat umum. Penterjemahan kegiatan sains dan teknologi dalam bentuk kegiatan praktis yang bisa diadaptasi dan dikembangkan masyarakat umum dalam kehidupan sehari juga diperlukan untuk membuatnya semakin maju.
Desember mendatang, Merlyna akan pulang ke Indonesia dan turut berpartisipasi pula dalam kegiatan International Summit 2010, sebuah kegiatan dari Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional yang diharapkan dapat menjadi salah satu jembatan komunikasi para ilmuwan dengan masyarakat di berbagai sektor pembangunan.
No comments:
Post a Comment