Friday, March 1, 2013

5 Jenis Tumpeng dalam Beragam Acara

Selama ini, mungkin kita menyangka bahwa tumpeng hanya terdiri dari satu jenis. 
Nasi kuning berbentuk kerucut diletakkan di tengah tampah, lalu dikelilingi lauk-pauk. Ternyata, ada lebih dari 10 jenis tumpeng di Indonesia!

Menurut FG Winarno, Bapak Teknologi Pangan Indonesia, tumpeng biasanya dikelompokkan berdasarkan tujuan atau acaranya.

 Ada yang rumit, adapula yang sederhana. Berikut:5 Jenis Tumpeng dalam Beragam Acara

1. Tumpeng Robyong
Dulu, tumpeng robyong disajikan untuk acara-acara besar, seperti musim panen, mengusir penyakit, atau meminta hujan. Kini, jenis tumpeng tersebut dipakai untuk acara siraman, upacara pernikahan atau pemberkatan, dan syukuran.

Biasanya, selain tumpeng besar, juga ada intuk-intuk atau tumpeng kecil yang mengelilingi tumpeng besar. Adapula tiga macam kembang, yakni mawar, melati, dan kenanga. Selain itu, bubur merah, putih, dan palang juga disajikan. Di puncak tumpeng, biasanya ditusukkan telur ayam, terasi, bawang merah, dan cabai.

2. Tumpeng Pernikahan
Tumpeng pernikahan mirip dengan tumpeng robyong, hanya saja setengah bagian nasi tumpengnya dipotong secara mendatar. Bagian atasnya yang runcing melambangkan lingga (kesuburan), sementara bagian bawahnya yang lebar menyimbolkan yoni (kekuatan). Di puncak tumpeng ditusukkan bawang merah dan cabai. Selain itu, 'wajib' ada lodeh kluwih, jajanan pasar lima warna, takir pontang, serta kacang panjang yang dikepang dan diletakkan melingkari tumpeng.

3. Tumpeng Tumbuk

Tumpeng tumbuk dipakai untuk merayakan ulang tahun, terutama umur 64 tahun alias tumbuk ageng. Menurut kepercayaan Jawa dan Cina, 8 adalah angka keramat. 

Jadi 64 yang notabene merupakan hasil perkalian 8 dan 8 adalah umur istimewa.
Selain itu, orang yang sudah mencapai 64 tahun telah melebihi usia Nabi Muhammad SAW waktu wafat. Makanya, ulang tahun ini dianggap spesial. 

Tumpengnyapun dihiasi dengan kepangan kacang panjang dari puncak ke alas tumpeng, yang melambangkan umur panjang.

4. Tumpeng Megono

Dalam Bahasa Sunda, megono disebut bogana. Tumpeng ini disajikan untuk syukuran kenaikan pangkat, dsb.

5. Tumpeng Pungkur

Jika tumpeng biasanya menandakan sukacita, tumpeng pungkur disajikan pada acara pemakaman pria atau wanita lanjang. 

Tumpeng ini terbuat dari nasi putih yang dipotong dua vertikal, lalu diletakkan saling membelakangi untuk memisahkan kehidupan dan kematian. Tidak ada intuk-intuk atau tumpeng kecil serta jajanan pasar. 

Yang ada adalah lauk-pauk sayuran, ketan kolak, serta apem. Tumpeng ini didiamkan di rumah semalaman lalu dibuang, atau dihanyutkan di sungai.

No comments:

Post a Comment