Berada di kokpit pesawat sepanjang waktu, pilot hampir tidak pernah berinteraksi langsung dengan penumpang. Tapi di balik kemudinya, ternyata ada beberapa hal yang ingin dikatakan ke penumpang. Apa ya?
Bisa melihat pramugari yang mondar-mandir di dalam pesawat sudah biasa, tapi bagaimana dengan pilot? Hampir di setiap penerbangan, penumpang tidak bisa bertatap muka dengan pilot. Keberadaanya hanya diketahui lewat suara pilot sebelum dan setelah terbang.
Tapi ternyata, ada banyak hal yang sebenarnya ingin pilot sampaikan selain 'take off position' kepada penumpang. Diintip dari Woman's Day, Jumat Berikut:8 Hal yang Ingin Pilot Katakan Kepada Anda
1. Turbulensi memang mengganggu, tapi itu tidak berhubungan dengan masalah keselamatan
Apakah Anda pernah mengalami guncangan saat berada di dalam pesawat? Sesaat memang terasa menyeramkan, pesawat terasa seolah akan jatuh. Tapi tidak perlu kuatir berlebihan.
"Turbulensi jauh dari hal yang harus dikuatirkan penumpang," kata pilot yang sudah bekerja selama 21 tahun dan menjadi penulis di AskthePilot.com, Patrick Smith.
Turbulensi bukan berarti pesawat mengalami kerusakan. Itu adalah hal yang wajar dialami pesawat ketika terbang karena perbedaan tekanan udara. Sebelum terbang, pesawat sudah melakukan banyak tes, terutama soal keselamatan. Namun jika memang panik, tidak ada salahnya Anda mengencangkan sabuk pengaman.
2. Pilot atau kapten tidak selalu lebih senior dari co-pilot
Saat ini mungkin kebanyakan orang berpikir kalau pilot atau kapten lebih senior dari co-pilot. Nyatanya tidak.
"Banyak yang mengira co-pilot adalah dalam pelatihan, tapi tidak. Banyak co-pilot adalah pilot sesungguhnya dan bisa mengoperasikan seluruh pesawat, termasuk saat kondisi darurat," kata Smith.
Satu-satunya yang membedakan, tambah Smith, hanyalah kapten memiliki tanggung jawab yang lebih penuh selama penerbangan.
3. Take off memang berisiko, tapi sangat kecil
Jika ditanya apakah sebuah penerbangan aman, seorang pilot akan mengatakan semua bagian penerbangan aman. Tapi jika harus mengakui mana yang paling berisiko, pilot akan menjawab bagian take off atau lepas landas.
"Kondisi pesawat ketika take off cukup berat dan penuh bahan bakar, kemudian terbang dengan kecepatan yang relatif rendah, bisa terjadi kegagalan mesin. Jika terjadi maka membutuhkan penanganan yang cepat," kata salah seorang pilot yang sudah bertugas selama 22 tahun, George (bukan nama sebenarnya).
Oleh karena itu, simulator kegagalan mesin saat penerbangan selalu dilakukan setiap 6 bulan sampai 1 tahun. Meski begitu, kejadian ini langka terjadi.
4. Autopilot tidak akan pernah menggantikan pilot sesungguhnya
Meski memiliki perangkat autopilot, ini tidak akan menggantikan tugas pilot yang sesungguhnya. Autopilot memang membantu segala pengaturan navigasi vertikal dan horizontal, tapi tidak untuk lepas landas dan mendarat. Hal itu memerlukan pelatihan khusus.
"Ketika transisi dari satu posisi ke posisi lain, Anda perlu melalui pelatihan khusus, termasuk kelas dan pelatihan simulator," jelas Smith.
5. Pilot dan staf maskapai juga tidak suka pergantian gate dan delay, sama seperti penumpang
Penumpang pesawat bukanlah satu-satunya pihak yang membenci pergantian gate. Ini karena setiap perubahan membutuhkan kerja lebih banyak dari berbagai pihak, mulai dari pihak maskapai, katering, sampai penanganan bagasi.
Selain itu, hal lain yang juga tidak disukai pilot dan staf maskapai adalah keterlambatan atau penundaan penerbangan.
"Rumor beredar kalau pilot menyukai penundaan karena kami dibayar untuk waktu tambahan, tapi sebenarnya kami ingin lepas landas tepat waktu." kata Smith.
6. Penumpang benar-benar harus mematikan mematikan ponsel
"Meski sinyal ponsel tidak menganggu banyak peralatan pesawat, tapi penumpang sebaiknya tetap tidak menyalakan ponsel" kata Smith.
Namun jika ingin menyalakan ponsel, selama penerbangan Anda bisa mengaktifkan 'Airplane Mode' yang ada di ponsel. Jadi, meski tidak bisa berkomunikasi, Anda tetap bisa mendengarkan musik atau bahkan mengambil foto selama berada di pesawat.
Bukan cuma itu, penumpang juga diharapkan bisa mematikan segala peralatan elektronik yang dimiliki.
"Alasan utama kami untuk Anda mematikan elektronik adalah karena bisa menyebabkan perubahan akselerasi dalam penerbangan," tambah Smith.
7. Ketika di udara, mata pilot tidak selalu memandang ke depan
"Berada di udara bukan berarti mata pilot selalu di depan. Mereka bisa saja sedang baca koran atau bahkan bermain puzzle," kata George.
Menurutnya, kegiatan-kegiatan ini bisa menahan kantuk. Terlebih, autopilot telah bekerja.
"Kami tidak perlu melihat ke luar jendela terus, sampai nanti sebelum mendarat," kata pilot komersial Kanada, Joe.
Tapi ini bukan berarti pilot selalu santai ketika berada di kokpit. Sesekali mereka juga mengadakan komunikasi dengan air traffic control dan pihak monitoring pesawat.
8. Pilot tidak selalu bekerja dengan co-pilot yang sama
"Banyak kapten dan co-pilot yang tidak kenal satu sama lain, bahkan ada yang baru bertemu saat itu," kata salah satu pilot sekaligus penulis di GeekInTheCockpit.com.
Sumber
No comments:
Post a Comment